HARTA TERAKHIR
Harta terakhir Ny.Netty tidak lebih tidak kurang hanya tinggal isi rumah dan kantornya. Pekerjaan yang selama ini ditekuninya rupanya menjadikan dia tamak dan cenderung lupa diri. Dia terjerumus dengan tumpukan hutang yang menggunung akibat menilap uang-uang dari klien yang dipercayakan kepadanya.
"Ibu, bagaimana doa mau terkabul jika Ibu masih makan uang haram?"
"Walaupun Ibu melaksanakan sholat dan puasa, tapi Ibu makan uang hasil membohongi orang, itu uang haram namanya !, bagaimana dengan hak-hak yang harus diberikan kepada fakir miskin dan yatim? kalau uang yang Ibu dapat saja sudah seperti itu?"
Ny. Netty terperangah atas teguran Pak Ustad. Wanita yang berprofesi sebagai Notaris PPAT ini mengakui bahwa selama tiga tahun terakhir telah banyak menelantarkan amanah yang telah diberikan oleh kliennya hingga akhirnya uang para klien menumpuk menjadi hutang pribadi senilai 500 juta rupiah.
Tidak hanya itu, sebagian klien ada yang mengamuk dan mengancam akan menyita seluruh aset yang dimiliki Ny.Netty, bahkan sempat akan melaporkan ke polisi.
Semua berawal dari ketidak harmonisan hubungan Ny.Netty dengan suaminya. Hingga akhirnya perceraianpun tidak dapat terhindarkan, meskipun anak-anak masih kecil. Ny. Netty sempat stres dan akhirnya berdapampak terhadap kesehatan dan kinerjanya sebagai Notaris.
"Biasanya saya kerja seperti roket. Tapi akibat perceraian itu saya ibatrat mobil kehabisan bensin, lambat dan akhirnya mogok." Ny.Netty melukiskan perjalanan hidupnya yang sedang down hingga titik nadir.
Untuk menutupi hutang terpaksa Ny.Netty menjual rumah dan mobil miliknya. Tapi hal itupun hanya cukup untuk membayar seperempat kewajibannya.
Takut, bingung, gelisah dan seribu satu perasaan tidak enak berkecanuk di dalam dada Ibu dua anak ini. Ny.Netty pun kadang-kadang saampai linglung.
Di tengah situasi genting yang sedang dihadapainya, Ny.Netty secara kebetulan curhat dengan seorang Ustad yang tidak jauh dari rumahnya. Setelah diberikan wejangan Ny.Netty baru sadar bahwa selama ini dia mencari nafkahnya tidak pernah memikirkan halal haram apalagi menyisihkan sebagian penghasilanya untuk membantu kaum yang tidak mampu. Kata-kata pak Ustad yang singkat tapi masuk ke ulu hatinya. "Bagaimana saya bisa menyisihkan untuk sedekah, rupanya uang yang saya hasilkan saja haram?" Ny.Netty mengevaluasi dirinya.
"Harta yang saya punya tinggal isi rumah dan kantor. Isi rumah tidak mungkin saya masukan ke kantor." Ny.Netty berpikir untuk menyedekahkan semua harta yang tersisanya itu
Tanpa pikir panjang Ny.Netty menyedekahkan kedua harta terakhirnya itu.
"Saya pasrah kepada Allloh SWT, saya masih punya anak, harta yang tidak bisa dihitung dengan apapun dan saya masih sehat dan masih bisa mencari nafkah dengan cara yang baik." Ny.Netty tetap meberikan komitmen untuk membayar kewajibanya yang tersisa walaupun dengan kantor kontrakan.
"Subhanalloh, hanya dalam hitungan hari, semua klien yang tadinya mengamuk sama saya menjadi lunak. Dan klien yang akan melaporkan pada polisipun berbalik menjadi maklum. Pokoknya jadi baiiiik sekali" Ucap Ny.Netty takjub.
Hari-hari selanjutnya justru Ny.Netty diberkahi dengan job-job dan proyek yang luar biasa nilainya. Dan sejak saat itu Ny.Netty langsung menyedekahkan sepertiga dari setiap pendapatan yang diterimanya. "Pokoknya tida hari tanpa sedekah." Timpal Ny.Netty penuh haru.
Ny.Netty juga merasakan sedekah telah menenangkan hati dan keluarganya. Kedua anaknya tumbuh sehat dan pintar-pintar walaupun selama ini tinggal bersama neneknya.
Saat ini Ny.Netty sedang menangani dua job yang bernilai milyaran rupiah. Dia juga optimis Alloh SWT akan memberinya pendamping hidup yang baik dan bisa membimbingnya nanti dengan tidak menutup kemungkinan mantan suaminya bisa kembali sekalian menyambung silaturahmi dan membenahi kesalahan-kesalahan yang telah dibuatnya karena selama ini Ny.Netty sudah banyak melakukan kesalahan kepada sang suami.
Subhanalloh........harta terakhir yang membawa berkah luar biasa.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Kisah Cerita Inspiratif ++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf sebelumnya seandainya komen tidak terjawab!